Thanks for Visiting Our Blog

Sabtu, 26 Februari 2011

10 Teknologi Pencegah Bumi dari Kehancuran

Ada anggapan dari kaum skeptis bahwa teknologi hanya merusak lingkungan. Anggapan ini menantang para ilmuwan untuk mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan.

PBB memperkirakan, hingga tahun 2030 kebutuhan energi akan melonjak sebesar 60 persen. Sebanyak 2,9 miliar manusia akan kekurangan pasokan air. Berikut 10 jenis teknologi yang tergolong dapat mencegah bumi dari kehancuran.

1. Memproduksi minyak secara alami
Ada proses bernama thermo-depolymerization, suatu proses yang sama dengan bagaimana alam memproduksi minyak. Misalnya limbah berbasis karbon jika dipanaskan dan diberi tekanan tepat, mampu menghasilkan bahan minyak. Secara alamiah proses ini menbutuhkan waktu jutaan tahun. Dari eksperiman yang sudah-sudah, kotoran ayam kalkun mampu memproduksi sekitar 600 pon petroleum.

2. Menghilangkan garam dari air laut.
PBB mencatat, suplai air bersih akan sangat terbatas bagi miliaran manusia pada pertengahan abad ini. Ada teknologi bernama desalinasi, yakni menghilangkan kadar garam dan mineral dari air laut sehingga layak diminum. Ini merupakan solusi yang bisa dilakukan untuk mencegah krisis air. Masalahnya, teknologi ini masih terlalu mahal dan membutuhkan energi cukup besar. Kini para ilmuwan tengah mencari jalan agar desalinasi dapat berlangsung dengan energi lebih sedikit. Salah satu caranya adalah dengan melakukan evaporasi pada air sebelum masuk ke membran dengan pori-pori mikroskopis.

3. Tenaga Hidrogen.

Bahan bakar hidrogen dianggap sebagai bahan bakar alternatif bebas polusi. Energi dihasilkan dari perpaduan antara hidrogen dan oksigen. Problemnya adalah bagaimana hidrogen itu dihasilkan. Molekul seperti air dan alkohol harus diproses dulu untuk mengekstaksi hidrogen sehingga menjadi sel bahan bakar. Proses ini juga membutuhkan energi besar. Namun setidaknya ilmuwan sudah mencoba membuat laptop serta peranti lain dengan tenaga fuel cell.


4. Tenaga surya
Energi surya yang sampai di bumi terbentuk dari photon, dapat dikonversikan menjadi listrik atau panas. Beberapa perusahaan dan perumahan sudah berhasil menggunakan aplikasi ini. Mereka memakai sel surya dan termal surya lain sebagai media pengumpul energi.

5. Konversi Panas Laut
Media pengumpul tenaga surya terbesar di bumi ini adalah air laut. Departemen Energi Amerika Serikat (AS) menyebut, laut mampu menyerap panas surya setara dengan energi yang dihasilkan 250 miliar barel minyal per hari. Ada teknologi bernama OTEC yang mampu mengkonversikan energi termal laut menjadi listrik. Perbedaan suhu antar permukaan laut mampu menjalankan turbin dan menggerakan generator. Masalahnya, teknologi ini masih kurang efisien.


6. Energi gelombang laut.
Laut melingkupi 70 persen permukaan bumi. Gelombangnya menyimpan energi besar yang dapat menggerakkan turbin-turbin sehingga mengasilkan listrik. Problemnya agak sulit memperkirakan kapan gelombang laut cukup besar sehingga memproduksi energi yang cukup. Solusinya adalah dengan menyimpan sebagian energi ketika gelombang cukup besar. Sungai Timur kota New York saat ini sedang menjadi proyek percobaan dengan enam turbin bertenaga gelombanng air. Sedangkan Portugis justru sudah lebih dulu mempraktikan teknologi ini dan sukses menerangi lebih dari 1500 rumah.

7. Menanami atap rumah
Konsep ini diilhami dari Taman Gantung Babilonia yang masuk dalam daftar Tujuh Keajaiban Dunia. Istana Babilonia terdiri atas atap yang ditanami aneka flora, juga balkon dan terasnya. Taman atap ini mampu menyerap panas dan mengurangi karbon dioksida. Bayangkan jika burung-burung dan kupu-kupu berterbangan di sekitar rumah hijau kita.

8. Bioremediasi
Ada proses bernama bioremediasi, yakni memanfaatkan mikroba dan tanaman untuk membersihkan kontaminasi. Salah satunya adalah membersihkan kandungan nitrat dalam air dengan bantuan mikroba. Atau memakai tanaman untuk menetralisir arsenik dari tanah. Beberapa tumbuhan asli ternyata punya daedah untuk membersihkan bumi kita dari aneka polusi.

9. Kubur barang-barang perusak
Karbon dioksida adalah faktor utama penyebab pemanasan global. Energy Information Administration (EIA) mencatat, tahun 2030 emisi karbon dioksida mencapai 8000 juta metrik ton. Metode paling sederhana untuk menekan kandungan zat berbahaya itu adalah dengan menguburkan berbagai sumber penghasil CO2 seperti aneka limbah elektronik berbahaya. Namun ilmuwan masih belum yakin bahwa gas berbahaya akan tersimpan aman. Tetap saja kelak akan muncul imbas negatifnya bagi lingkungan.

10. Buku elektronik
Bayangkan, berapa ton kertas dan berapa banyak pohon harus ditebang bagi seantero dunia jika kita semua harus membeli koran, majalah, novel, buku pelajaran, buku tulis, kertas faks, sampai tisu toilet. Buku elektronik atau surat elektronik yang lebih dikenal dengan e-book dan email memberi kontribusi sangat berarti pada kelangsungan hidup. Dengan teknologi itu, produksi kertas dapat ditekan, sehingga bahan kita tak perlu menebang terlalu banyak pohon.

Mengenal Diagram Rangkaian Listrik

Dalam kegiatan desain engineering, maintenance ataupun troubleshooting, sangatlah essensial bagi seorang engineer atau teknisi, entah itu personel di  bidang kelistrikan ataupun di bidang lain (elektronika maupun telekomunikasi) untuk bisa mengerti ataupun  menguasai diagram rangkaian. Diagram rangkaian merupakan suatu gambar atau petunjuk tentang komponen apa yang ada  di dalam suatu rangkaian listrik, fungsinya dan hubungan antar rangkaian, sehingga diharapkan bila seorang engineer atau teknisi mengerti tentang diagram rangkaian tesebut, mereka akan lebih tepat dalam mendesain suatu rangkaian ataupun menganalisa gangguan terhadap suatu rangkaian . Secara umum diagram rangkaian dibedakan menjadi empat macam yaitu :
Schematic diagram
Schematic diagram merupakan suatu gambar teknik yang menggambarkan suatu rangkaian dengan menggunakan symbol symbol listrik . dalam schematic diagram symbol symbol listrik tersebut dihubungkan dengan garis yang menggambarkan koneksi dan hubungan dari komponen komponen listrik di dalam rangkaian. Dengan menggunakan schematic diagram, cara kerja dari suatu system kelistrikan dapat diamati dari input sampai dengan outputnya
schematic diagram
schematic diagram
One-line diagram
One line diagram menggambarkan suatu rangkaian dalam bentuk sebuah jalur gambar. One line diagram digunakan menggambarkan suatu rangkaian yang komplek dengan cara menyederhanakan gambar tersebut menjadi sebuah alur rangkaian, sehingga diharapkan dengan sebuah one-line diagram, pembacaan suatu system lebih mudah karena alur dalam one-line diagram tersebut mewakili dari sebuah system yang lebih rumit dan detail.
one line diagram
one line diagram
Block Diagram
Block diagram menggambarkan suatu rangkaian dalam bentuk segmen segmen rangkaian menurut dengan fungsinya. Dengan menggunakan block diagram, akan lebih mudah membaca rangkaian karena block diagram memisahkan rangkaian tersebut berdasarkan cara kerjanya sehingga dalam pekerjaan troubleshooting akan mudah menemukan rangkaian yang bermasalah

block diagram
block diagram
Wiring diagram menggambarkan hubungan rangkaian secara detail, dari mulai simbol rangkaian sampai dengan koneksi rangkaian tersebut dengan komponen lain, sehingga akan mudah bagi kita untuk mengikuti alur sebenarnya dari sebuah rangkaian, karena digambarkan secara rinci dan lengkap.
wiring diagram
wiring diagram
Dengan mengerti dan memahami keempat diagram rangkain tersebut, akan mudah bagi seseorang untuk membaca “jeroan” dari suatu rangkaian

Pemeliharaan dan Perawatan Baterai

Di dalam suatu sistem kelistrikan, baterai merupakan suatu komponen yang sangat vital dalam rangka menyediakan tenaga listrik cadangan pada saat listem kelistrikan utama mengalami gangguan atau masalah.
Oleh karena itu, perawatan dan pemeliharaan baterai mutlak dilakukan dan menjadi salah satu bagian penting dari program preventive maintenance maupun condition monitoring. Karena kegagalan baterai dalam mensuplai listrik cadangan akan mengakibatkan kerugian yang jauh lebih besar pada sistem kelistrikan terutama di sistem pembangkit, transmisi dan distribusi, karena baterai biasanya digunakan untuk mensuplai beban beban yang sangat kritikal, misalkan sistem proteksi, circuit breaker dan peralatan control selama sumber listrik utama mengalami gangguan.
Dalam pemeliharaan dan perawatan baterai, ada sebuah standar yang bisa dijadikan sebagai sebuah acuan yaitu standard IEEE 450-1995, “ IEEE Recommended Practice for Maintenance, Testing, and Replacement of Vented Lead-Acid Batteries for Stationary Application”. Perawatan baterai harus dilakukan secara periodik untuk memonitor dan mengetahui keadaan baterai, dan inspeksi baterai harus dilakukan pada saat kondisi beban “float” normal
Perawatan baterai ini meliputi :
  1. Perawatan Bulanan
Pekerjaan yang biasanya dilakukan pada perawatan bulanan baterai   adalah :
  • Pengukuran tegangan floating pada terminal baterai
  • Tegangan dan arus dari baterai charger
  • Kebersihan dan kondisi visual dari baterai, rak penyimpanan baterai dan area baterai
  • Level cairan elektrolit, serta kemungkinan kebocoran dan retak pada  baterai
  • Pengamatan tentang adanya korosi pada terminal, koneksi serta rak baterai
  • Tegangan, specific gravity, serta temperature elektrolit pada pilot cell
  • Ventilasi area batere dan temperature ambient
  • Kemungkinan adanya baterai ground
  • Arus floating baterai
2.    Perawatan tiga bulanan
Pekerjaan perawatan tiga bulanan meliputi :
  • Tegangan tiap cell dan total tegangan pada input baterai (dengan menggunakan impedance tester)
  • Pengukuran specific grafity minimal 10% dari jumlah baterai yang ada
  • Pengukuran temperatur baterai minimal 10% dari jumlah baterai yang ada
3.    Perawatan tahunan
Dalam perawatan tahunan, pekerjaan yang harus dilakukan adalah :
  • Item perawatan bulanan dan tiga bulanan
  • Load cycle test atau baterai capacity test
Perawatan yang benar pada batere dapat menjamin “availability dan reliability” dari baterai yang digunakan sebagai back up sistem ketika sistem utama mengalami gangguan

Jumat, 25 Februari 2011

GLOBALISASI PEREKONOMIAN

Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.
 Globalisasi adalah suatu proses di mana antarindividu, antarkelompok, dan antarnegara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan mempengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara.
Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.
Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat..
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985.
Scholte melihat bahwa ada beberapa definisi yang dimaksudkan orang dengan globalisasi:
  • Internasionalisasi: Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama lain.
  • Liberalisasi: Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkankan batas antar negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.
  • Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal material maupun imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi pengalaman seluruh dunia.
  • Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi dengan semakin menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga mengglobal.
Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas: Arti kelima ini berbeda dengan keempat definisi di atas. Pada empat definisi pertama, masing-masing negara masih mempertahankan status ontologinya. Pada pengertian yang kelima, dunia global memiliki status ontologi sendiri, bukan sekadar gabungan negara-negara.
Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.
Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke dalam pasar domestik

Dampak Dari Globalisasi

Dampak nyata dari globalisasi terhadap perekonomian Indonesia adalah terutama pada dua area yang saling mempengaruhi satu sama lainnya, yakni produksi dalam negeri dan perdagangan luar negeri. Globalisasi yang didorong oleh era perdagangan bebas dan liberalisasi pasar finansial dunia bisa berpengaruh negatif atau positif terhadap produksi dalam negeri. Pengaruh negatif bisa disebabkan oleh barang impor yang semakin menguasai pasar domestik sehingga mematikan produksi dalam negeri atau menurunkan ekspor Indonesia karena daya saingnya rendah. Turunnya ekspor bisa berdampak negatif  terhadap produksi dalam negeri jika sebagian besar dari barang-barang yang dibuat di dalam negeri untuk tujuan ekspor, atau karena kurangnya dana untuk membiayai proses produksi yang disebabkan oleh berkurangnya devisa dari hasil ekspor. Sebaliknya, jika Indonesia mempunyai daya saing yang baik, maka liberalisasi perdagangan dunia membuka peluang yang besar bagi ekspor Indonesia, yang berarti ekspor meningkat dan selanjutnya mendorong pertumbuhan dan memperluas diversifikasi produksi di dalam negeri.   
Sudah cukup banyak studi yang melakukan simulasi-simulasi mengenai dampak dari liberalisasi perdagangan terhadap negara-negara yang terlibat, misalnya terhadap perubahan output dan ekspor. Diantaranya dari UNCTAD (1999) yang hasil simulasinya terhadap sejumlah negara-negara Asia termasuk Indonesia sebagai sampel penelitian, menunjukan bahwa perdagangan terhadap pertumbuhan ekspor Indonesia adalah yang paling kecil setelah Turkey (Tabel 1). Walaupun, studi ini tidak terlalu spesifik mengenai dampak terhadap ekspor secara sektoral, hasilnya memberikan suatu indikasi bahwa Indonesia mempunyai banyak masalah, baik dari sisi suplai (seperti keterbatasan kapasitas produksi dan infrastruktur) maupun sisi permintaan (seperti kualitas) dibandingkan negara-negara lain sehingga Indonesia tidak (belum) bisa mengoptimalisasikan keuntungan dari liberalisasi perdagangan dunia (WTO) atau regional (AFTA atau APEC).


Jumat, 18 Februari 2011

Lampu LED Hemat listrik - Lampu LED Di tengah kondisi listrik yang seringkali mati nyala, lampu darurat menjadi satu kebutuhan yang vital. Ketika listrik padam di malam hari, lampu ini bisa menggantikan fungsi penerangan untuk sementara waktu.



Selama ini, ada dua jenis lampu darurat yang beredar, pertama memakai lampu neon sementara kedua memakai LED. Agar fungsinya setelah dibeli bisa lebih optimal, melihat dulu perbedaan konsumsi energi kedua jenis itu mungkin bisa dipertimbangkan.



'Lampu LED dengan terang yang sama dengan lampu neon 10 kali lebih hemat,' kata Agustinus Widodo, konsultan IT PT TARAM yang juga menangani beberapa proyel di Departemen Pekerjaan Umum.



'Jadi, kalau lampu neon butuh daya 40 Watt, maka lampu LED hanya butuh daya 4 Watt. Karena itu, saya biasanya menyarankan untuk menggunakan jenis LED pada konsumen,' lanjut Agus saat dihubungi lewat telepon kemarin.




Dengan konsumsi daya yang lebih sedikit, maka lampu darurat bisa membantu menerangi lebih lama. Ini sangat membantu kalau pemadaman terjadi dalam jangka waktu berjam-jam.




Nah, untuk semakin memantapkan fungsinya, perlu juga memilih lampu darurat LED yang berkualitas. Jangan asal murah. Memilih merek yang sudah dikenal kualitasnya jauh lebih aman, meski harus merogoh kocek lebih besar. Soal keawetan juga bisa menjadi pertimbangan bukan

Read More: http://dunia-statistik.blogspot.com/2011/01/lampu-led-hemat-listrik.html#ixzz1EG36AKnv

Rabu, 16 Februari 2011


Lemari Pendingin Tanpa Listrik Pertahankan Suhu Selama 10 Hari

Saat ini lemari pendingin sudah banyak digunakan di setiap rumah. Selain pengkondisi udara, lemari pendingin ini juga merupakan salah satu penyerap energi listrik terbesar karena bekerjanya yang 24 jam non-stop.
Tapi bagaimana jika ada lemari pendingin yang cukup seminggu sekali menyerap energi listrik untuk mendinginkan kompartemen di dalamnya? Tentunya akan menjadi alternatif yang paling baik sebagai pengganti lemari pendingin yang ada saat ini.
Saat ini sebuah perusahaan True Energy sudah membuatnya. Teknologi Sure Chill yang dimiliki perusahaan tersebut memanfaatkan semaksimal mungkin polyurethane densitas tinggi sebagai penyekat. Selain itu, sebuah ''teknologi bahan fasa perubahan'' yang inovatif --True Energy tidak merahasiakan detilnya-- mampu menyimpan energi hingga saatnya diperlukan.
Sebenarnya, lemari pendingin tersebut hanya memerlukan waktu kurang lebih 5 jam per harinya untuk bisa mengisi ulang. Sekali terisi penuh, maka material rahasia yang digunakannya akan bekerja menjaga suhu kompartemen tetap stabil hingga sepuluh hari ke depan. Kemampuan ini menjadikan lemari pendingin tersebut mampu mendinginkan secara konsisten tanpa mempedulikan hilangnya pasokan listrik.
Selain itu, lemari pendingin itu juga dilengkapi dengan sistem monitor cerdas yang akan mendeteksi keberadaan obyek yang bersuhu hangat di dalam kompartemennya dan bereaksi dengan mengeluarkan panas yang timbul, dan menjaga suhunya tetap di antara 4oC dan 6oC. Sementara produk lain, menurut True Energy, seringkali membekukan beberapa obyek saat berusaha menjaga suhu yang benar bagi obyek-obyek tersebut.
Meski True Energy menerapkan teknologi tersebut pada desain lemari pendingin untuk menyimpan vaksin, tetapi tidak menutup kemungkinan lemari pendingin yang mempunyai efisiensi energi dua kali lebih baik dibandingkan produk serupa itu akan bisa diterapkan pada lemari-lemari pendingin lainnya.

Baju Pengganti Baterai

Media penyimpan energi hingga kini memang belum menemukan bentuknya yang ideal. Ukurannya yang besar dan berat masih menjadi salah satu kendala. Sementara perangkat elektronika bergerak kini cenderung mengalami penyusutan ukuran dengan kebutuhan energi listrik yang juga semakin berkurang. Dengan kondisi ini, maka media penyimpan energi yang ada haruslah mengikuti ukuran perangkat elektronik yang disuplainya.
Sebuah tim riset yang terdiri dari Zhong Lin Wang dari Georgia Institute of Technology di Atlanta, Amerika Serikat dan Jong Min Kim dari Samsung Electronics belum lama ini memperkenalkan prototip media penyimpan energi yang fleksibel dan bisa diitegrasikan dengan kain.
Seperti yang dikutip dari jurnal Angewandte Chemie, media yang lebih tepat disebut supercapacitor itu mempunyai efisiensi yang tinggi. Supercapacitor yang dibuat dari kawat nano berbahan seng oksida tersebut di''tumbuh''kan ke dalam serat kain. Seng oksida memiliki kelebihan dibanding bahan supercapacitor lainnya, yaitu sifatnya yang mudah di''tumbuh''kan di berbagai substrat pada suhu di bawah 100 °C, selain tentunya biokompatibel dan ramah lingkungan.
Supercapacitor memang bisa menjadi alternatif lain selain baterai. Kemampuannya untuk diisi ulang berulang kali dan waktu pengisian muatan listrik yang sangat singkat menjadikannya menarik untuk dikembangkan lebih jauh agar mempunyai kemampuan menyimpan energi listrik yang lebih lama.
Aplikasi lebih menarik dari supercapacitor temuan terbaru tersebut adalah jika dikombinasikan dengan serat generator nano fleksibel yang juga dikembangkan sebelumnya oleh Zhong Lin Wang dengan timnya, maka akan memberikan hasil akhir berupa baju yang mampu menghasilkan dan menyimpan energi listrik yang dihasilkannya untuk kemudian digunakan oleh pemakai baju untuk mengisi perangkat elektronik kecil seperti telepon genggam, pemutar MP3 ataupun sensor untuk berbagai aplikasi.