Thanks for Visiting Our Blog

Rabu, 15 Mei 2013

Pembagian jenis frekwensi


 Pembagian jenis frekwensi
Nama
Frekuensi
Panjang Gelombang
Aplikasi
Extremely Low Frequency (ELF)
3 – 30 Hz
10 – 100 mm
Komunikasi dengan kapal selam
Super Low Frequency (SLF)
30 – 300 Hz
1 – 10 mm
Grid Tenaga AC
Ultra Low Frequency (ULF)
300 – 3000 Hz
100 – 1000 Km
Komunikasi dengan suara
Very Low Frequency (VLF)
3 – 30 KHz
10 – 100 Km
-
Low Frequency (LF)
30 – 300 KHz
1 – 10 Km
Siaran AM, Navigasi, Radio Amatir
Medium Frequency (MF)
300 – 3000KHz
100 – 1000 m
Navigasi, Siaran AM, Radio Amatir, Komunikasi Penerbangan dan Pelayaran
Hih Frequency (HF)
3 – 30 MHz
10 – 100 m
Radio Amatir, Radio band penduduk, Skywave
Very High Frequency (VHF)
30 – 300 MHz
1 – 10 m
Siaran FM, Radio Amatir, Siaran TV, Penerbangan,GMR, MRI
Ultra High Frequency (UHF)
300 – 3000 MHz
10 – 100 cm
Siaran TV, Radio Amatir, Telepon, Cordless, Jaringan Wireless, Oven Microwave,  GPR,Kunci mobil
Super High Frequency (SHF)
3 – 30 GHz
1 – 10 cm
Wireless, Hubungan satelit, Radio Amatir, Microwave, TV Satelit
Extremely High Frequency (EHF)
30 – 300 GHz
1 – 100 mm
Jaringan data microwave, radio astronomi, radio amatir, sensor remot, scanning keamanan, sistem persenjataan cangih

SPEKTRUM GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK


A. SPEKTRUM GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
Susunan semua bentuk gelombang elektromagnetik berdasarkan panjang gelombang dan frekuensinya disebut spektrum elektromagnetik. Gambar spectrum elektromagnetik di bawah disusun berdasarkan panjang gelombang (diukur dalam satuan _m) mencakup kisaran energi yang sangat rendah, dengan panjang gelombang tinggi dan frekuensi rendah, seperti gelombang radio sampai ke energi yang sangat tinggi, dengan panjang gelombang rendah dan frekuensi tinggi seperti radiasi X-ray dan Gamma Ray.
Contoh spektrum elektromagnetik
1. Gelombang Radio
Gelombang radio dikelompokkan menurut panjang gelombang atau frekuensinya. Jika panjang gelombang tinggi, maka pasti frekuensinya rendah atau sebaliknya. Frekuensi gelombang radio mulai dari 30 kHz ke atas dan dikelompokkan berdasarkan lebar frekuensinya. Gelombang radio dihasilkan oleh muatan-muatan listrik yang dipercepat melalui kawat-kawat penghantar. Muatan-muatan ini dibangkitkan oleh rangkaian elektronika yang disebut osilator. Gelombang radio ini dipancarkan dari antena dan diterima oleh antena pula. Kamu tidak dapat mendengar radio secara langsung, tetapi penerima radio akan mengubah terlebih dahulu energi gelombang menjadi energi bunyi.
2.Gelombang mikro
Gelombang mikro (mikrowaves) adalah gelombang radio dengan frekuensi paling tinggi yaitu diatas 3 GHz. Jika gelombang mikro diserap oleh sebuah benda, maka akan muncul efek pemanasan pada benda itu. Jika makanan menyerap radiasi gelombang mikro, maka makanan menjadi panas dalam selang waktu yang sangat singkat. Proses inilah yang dimanfaatkan dalam microwave oven untuk memasak makanan dengan cepat dan ekonomis.
Gelombang mikro juga dimanfaatkan pada pesawat RADAR (Radio Detection and Ranging) RADAR berarti mencari dan menentukan jejak sebuah benda dengan menggunakan gelombang mikro. Pesawat radar memanfaatkan sifat pemantulan gelombang mikro. Karena cepat rambat glombang elektromagnetik c = 3 X 108 m/s, maka dengan mengamati selang waktu antara pemancaran dengan penerimaan.

3.Sinar Inframerah
Sinar inframerah meliputi daerah frekuensi 1011Hz sampai 1014 Hz atau daerah panjang gelombang 10-4 cm sampai 10-1 cm. jika kamu memeriksa spektrum yang dihasilkan oleh sebuah lampu pijar dengan detektor yang dihubungkan pada miliampermeter, maka jarum ampermeter sedikit diatas ujung spektrum merah. Sinar yang tidak dilihat tetapi dapat dideteksi di atas spektrum merah itu disebut radiasi inframerah.
Sinar infamerah dihasilkan oleh elektron dalam molekul-molekul yang bergetar karena benda diipanaskan. Jadi setiap benda panas pasti memancarkan sinar inframerah. Jumlah sinar inframerah yang dipancarkan bergantung pada suhu dan warna benda.
4.Cahaya tampak
Cahaya tampak sebagai radiasi elektromagnetik yang paling dikenal oleh kita dapat didefinisikan sebagai bagian dari spektrum gelombang elektromagnetik yang dapat dideteksi oleh mata manusia. Panjang gelombang tampak nervariasi tergantung warnanya mulai dari panjang gelombang kira-kira 4 x 10-7 m untuk cahaya violet (ungu) sampai 7x 10-7 m untuk cahaya merah. Kegunaan cahaya salah satunya adlah penggunaan laser dalam serat optik pada bidang telekomunikasi dan kedokteran.
5.Sinar ultraviolet
Sinar ultraviolet mempunyai frekuensi dalam daerah 1015 Hz sampai 1016 Hz atau dalam daerah panjang gelombagn 10-8 m 10-7 m. gelombang ini dihasilkan oleh atom dan molekul dalam nyala listrik. Matahari adalah sumber utama yang memancarkan sinar ultraviolet dipermukaan bumi,lapisan ozon yang ada dalam lapisan atas atmosferlah yang berfungsi menyerap sinar ultraviolet dan meneruskan sinar ultraviolet yang tidak membahayakan kehidupan makluk hidup di bumi.
6.Sinar X
Sinar X mempunyai frekuensi antara 10 Hz sampai 10 Hz . panjang gelombangnya sangat pendek yaitu 10 cm sampai 10 cm. meskipun seperti itu tapi sinar X mempunyai daya tembus kuat, dapat menembus buku tebal, kayu tebal beberapa sentimeter dan pelat aluminium setebal 1 cm.
7.Sinar Gamma
Sinar gamma mempunyai frekuensi antara 10 Hz sampai 10 Hz atau panjang gelombang antara 10 cm sampai 10 cm. Daya tembus paling besar, yang menyebabkan efek yang serius jika diserap oleh jaringan tubuh.

B. GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dihasilkan dari perubahan medan magnet den medan listrik secara berurutan, dimana arah getar vektor medan listrik dan medan magnet saling tegak lurus.
Terjadinya gelombang elektromagnetik
Pertama, arus listrik dapat menghasilkan (menginduksi) medan magnet. Ini dikenal sebagai gejala induksi magnet. Peletak dasar konsep ini adalah Oersted yang telah menemukan gejala ini secara eksperimen dan dirumuskan secara lengkap oleh Ampere. Gejala induksi magnet dikenal sebagai Hukum Ampere.
Kedua, medan magnet yang berubah-ubah terhadap waktu dapat menghasilkan (menginduksi) medan listrik dalam bentuk arus listrik. Gejala ini dikenal sebagai gejala induksi elektromagnet. Konsep induksi elektromagnet ditemukan secara eksperimen oleh Michael Faraday dan dirumuskan secara lengkap oleh Joseph Henry. Hukum induksi elektromagnet sendiri kemudian dikenal sebagai Hukum Faraday-Henry.
Dari kedua prinsip dasar listrik magnet di atas dan dengan mempertimbangkan konsep simetri yang berlaku dalam hukum alam, James Clerk Maxwell mengajukan suatu usulan. Usulan yang dikemukakan Maxwell, yaitu bahwa jika medan magnet yang berubah terhadap waktu dapat menghasilkan medan listrik maka hal sebaliknya boleh jadi dapat terjadi. Dengan demikian Maxwell mengusulkan bahwa medan listrik yang berubah terhadap waktu dapat menghasilkan (menginduksi) medan magnet. Usulan Maxwell ini kemudian menjadi hukum ketiga yang menghubungkan antara kelistrikan dan kemagnetan.
Jadi, prinsip ketiga adalah medan listrik yang berubah-ubah terhadap waktu dapat menghasilkan medan magnet. Prinsip ketiga ini yang dikemukakan oleh Maxwell pada dasarnya merupakan pengembangan dari rumusan hukum Ampere. Oleh karena itu, prinsip ini dikenal dengan nama Hukum Ampere-Maxwell.
Dari ketiga prinsip dasar kelistrikan dan kemagnetan di atas, Maxwell melihat adanya suatu pola dasar. Medan magnet yang berubah terhadap waktu dapat membangkitkan medan listrik yang juga berubah-ubah terhadap waktu, dan medan listrik yang berubah terhadap waktu juga dapat menghasilkan medan magnet. Jika proses ini berlangsung secara kontinu maka akan dihasilkan medan magnet dan medan listrik secara kontinu. Jika medan magnet dan medan listrik ini secara serempak merambat (menyebar) di dalam ruang ke segala arah maka ini merupakan gejala gelombang. Gelombang semacam ini disebut gelombang elektromagnetik karena terdiri dari medan listrik dan medan magnet yang merambat dalam ruang.

Telkomsel Akan Implementasikan 4G, Indonesia Masih Tersandung Masalah Frekuensi


Perkembangan teknologi komunikasi sekarang ini sedang berkembang begitu hebatnya ditandai dengan hadirnya generasi terbaru, 4G, yang memiliki 2 standar yaitu WiMax (Worldwide Interoperability for Microwave Access) dan LTE (Long Term Evolution). Perbedaan dari kedua standar itu terletak pada kecepatan yang dibawa. Jika menggunakan kanal sebesar 20 MHz, maka LTE dapat mengirimkan data hingga kecepatan 100Mbps downlink dan 50Mbps uplink sedangkan WiMax mampu mengirimkan dengan kecepatan 128Mbps untuk downlink dan 56Mbps untuk uplink.
Keduanya memang dirasa lebih efisien dibandingkan dengan generasi sebelumnya dari teknologi tersebut mengingat kualitas dan ukuran data sekarang ini tergolong besar. Sebagai pembanding, kecepatan untuk 2G maksimal dapat membawa 236,8kbps dan 3G mampu membawa sampai dengan 56Mbps untuk HSPA+ dan 14,7Mbps untuk EVDO Rev.B.

Mengapa sampai saat ini Indonesia belum juga mengimplementasikan jaringan 4G? Karena adanya kendala regulasi yang menghalangi jaringan ini untuk diterapkan. Pemerintah sudah memberikan jatah frekuensi kepada MNC Skyvision (Indovision), perusahaan televisi berbayar sebesar 2.6Ghz yang baru diberikan 150MHz dan belum digunakan sepenuhnya. Sedangkan untuk frekuensi rendah yang bisa digunakan oleh LTE adalah 800Mhz masih digunakan oleh stasiun TV analog. 

Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi berjanji akan membereskan masalah frekuensi paling lambat pada 2017 mendatang. Tampaknya dengan masih banyaknya masalah yang merudung pengimplementasian 4G ini Indonesia dalam waktu dekat tidak akan mendapatkan generasi terkini tersebut. Padahal menurut pihak Telkomsel dari sejumlah 8000 BTS 4G yang mereka miliki, setengahnya akan diupgrade ke jaringan LTE dalam kurun 1 bulan saja.