Perkembangan teknologi
komunikasi sekarang ini sedang berkembang begitu hebatnya ditandai dengan
hadirnya generasi terbaru, 4G, yang memiliki 2 standar yaitu WiMax (Worldwide
Interoperability for Microwave Access) dan LTE (Long Term Evolution). Perbedaan
dari kedua standar itu terletak pada kecepatan yang dibawa. Jika menggunakan
kanal sebesar 20 MHz, maka LTE dapat mengirimkan data hingga kecepatan 100Mbps
downlink dan 50Mbps uplink sedangkan WiMax mampu mengirimkan dengan kecepatan
128Mbps untuk downlink dan 56Mbps untuk uplink.
Keduanya memang dirasa
lebih efisien dibandingkan dengan generasi sebelumnya dari teknologi tersebut
mengingat kualitas dan ukuran data sekarang ini tergolong besar. Sebagai
pembanding, kecepatan untuk 2G maksimal dapat membawa 236,8kbps dan 3G mampu
membawa sampai dengan 56Mbps untuk HSPA+ dan 14,7Mbps untuk EVDO Rev.B.
Mengapa sampai saat ini Indonesia belum juga mengimplementasikan jaringan 4G? Karena adanya kendala regulasi yang menghalangi jaringan ini untuk diterapkan. Pemerintah sudah memberikan jatah frekuensi kepada MNC Skyvision (Indovision), perusahaan televisi berbayar sebesar 2.6Ghz yang baru diberikan 150MHz dan belum digunakan sepenuhnya. Sedangkan untuk frekuensi rendah yang bisa digunakan oleh LTE adalah 800Mhz masih digunakan oleh stasiun TV analog.
Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi berjanji akan membereskan masalah frekuensi paling lambat pada 2017 mendatang. Tampaknya dengan masih banyaknya masalah yang merudung pengimplementasian 4G ini Indonesia dalam waktu dekat tidak akan mendapatkan generasi terkini tersebut. Padahal menurut pihak Telkomsel dari sejumlah 8000 BTS 4G yang mereka miliki, setengahnya akan diupgrade ke jaringan LTE dalam kurun 1 bulan saja.
Mengapa sampai saat ini Indonesia belum juga mengimplementasikan jaringan 4G? Karena adanya kendala regulasi yang menghalangi jaringan ini untuk diterapkan. Pemerintah sudah memberikan jatah frekuensi kepada MNC Skyvision (Indovision), perusahaan televisi berbayar sebesar 2.6Ghz yang baru diberikan 150MHz dan belum digunakan sepenuhnya. Sedangkan untuk frekuensi rendah yang bisa digunakan oleh LTE adalah 800Mhz masih digunakan oleh stasiun TV analog.
Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi berjanji akan membereskan masalah frekuensi paling lambat pada 2017 mendatang. Tampaknya dengan masih banyaknya masalah yang merudung pengimplementasian 4G ini Indonesia dalam waktu dekat tidak akan mendapatkan generasi terkini tersebut. Padahal menurut pihak Telkomsel dari sejumlah 8000 BTS 4G yang mereka miliki, setengahnya akan diupgrade ke jaringan LTE dalam kurun 1 bulan saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar