Thanks for Visiting Our Blog

Rabu, 15 Mei 2013

Telkomsel Akan Implementasikan 4G, Indonesia Masih Tersandung Masalah Frekuensi


Perkembangan teknologi komunikasi sekarang ini sedang berkembang begitu hebatnya ditandai dengan hadirnya generasi terbaru, 4G, yang memiliki 2 standar yaitu WiMax (Worldwide Interoperability for Microwave Access) dan LTE (Long Term Evolution). Perbedaan dari kedua standar itu terletak pada kecepatan yang dibawa. Jika menggunakan kanal sebesar 20 MHz, maka LTE dapat mengirimkan data hingga kecepatan 100Mbps downlink dan 50Mbps uplink sedangkan WiMax mampu mengirimkan dengan kecepatan 128Mbps untuk downlink dan 56Mbps untuk uplink.
Keduanya memang dirasa lebih efisien dibandingkan dengan generasi sebelumnya dari teknologi tersebut mengingat kualitas dan ukuran data sekarang ini tergolong besar. Sebagai pembanding, kecepatan untuk 2G maksimal dapat membawa 236,8kbps dan 3G mampu membawa sampai dengan 56Mbps untuk HSPA+ dan 14,7Mbps untuk EVDO Rev.B.

Mengapa sampai saat ini Indonesia belum juga mengimplementasikan jaringan 4G? Karena adanya kendala regulasi yang menghalangi jaringan ini untuk diterapkan. Pemerintah sudah memberikan jatah frekuensi kepada MNC Skyvision (Indovision), perusahaan televisi berbayar sebesar 2.6Ghz yang baru diberikan 150MHz dan belum digunakan sepenuhnya. Sedangkan untuk frekuensi rendah yang bisa digunakan oleh LTE adalah 800Mhz masih digunakan oleh stasiun TV analog. 

Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi berjanji akan membereskan masalah frekuensi paling lambat pada 2017 mendatang. Tampaknya dengan masih banyaknya masalah yang merudung pengimplementasian 4G ini Indonesia dalam waktu dekat tidak akan mendapatkan generasi terkini tersebut. Padahal menurut pihak Telkomsel dari sejumlah 8000 BTS 4G yang mereka miliki, setengahnya akan diupgrade ke jaringan LTE dalam kurun 1 bulan saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar