Thanks for Visiting Our Blog

Selasa, 19 April 2011

Line level

Jika anda sering mendengar atau membaca katalog, disitu ada tulisan line level, akan tetapi anda masih kurang faham artinya, saya akan membahas sedikit tentang line level. Line level adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan kekuatan sinyal audio yang digunakan untuk mengirim suara analog antara komponen audio seperti CD dan DVD player, TV, audio amplifier, audiio mixer, dan MP3 player.
Jika anda membeli alat-alat elektronik terutama audio sistem, maka anda dapati sebuah lobang colokan yang ada labelnya ‘line in’ dataupun ‘line out’. line output mengeluarkan sinyal output dan line input menerima sinyal input. Dalam beberapa kasus, merubah seting volume di sumber peralatan malah tidak seberapa mempengaruhi sinyal line outputnya.

Nominal level

Line artinya garis, level artinya tingkatan. Line level menggambarkan garis tingkan nominalnya sinyal dalam standard voltasi. Nominal level dan referensi voltasi yang berpengaruh tergantung pada line level yang digunakan. Ada dua referensi voltasi yang biasa digunakan, yaitu:
  • Decibel volts (dBV) untuk kalangan konsumen
  • Decibel unloaded (dBu) untuk kalangan profesional

Line out

Sinyal out dari line out menunjukkan konstal level yang telah diseting pada volume kontrol. Anda dapat mencolok line out dan disambung kealat-alat lain supaya dapat didengar, biasanya transducer terakhirnya berupa speaker. Tanpa mengubah apapun pada sumber suara, anda akan dapat membesarkan dan mengecilkan suara pada volume kontrol di line out. Baik berupa sound jadi maupun pas recording anda cukup merubah volume kontrol pada line out agar uara terdengar lebih keras.
Impedansi sekitar 100?, voltasinya dapat mencapai 2 volt peak-to-peak dengan referensi level sampai -10 dBV (300 mV) pada 10k?, dan respon frekuensi pada peralatan yang modern biasanya berkisar 20 Hz – 10 000 Hz. Level impedansi lebih tinggi dari biasanya 4 – 8? pada speaker atau 32? pada headphone. Label penandaan line out biasanya tergambar seperti gambar dibawah ini.
label line out
label line out
*note: penandaan warnanya biasanya berwarna hijau

Line in

Line in merupakan lobang atau colokan masukan yang digunakan untuk meneruskan voltasi dari line out sebuah peralatan. Pada line in anda dapat mengkoneksikan peralatan yang ada sambungan line outnya. Penggunaan kabel langsung ke line in akan berhubungan dengan arus AC power yang notabene rentan terjadinya ground loop (rawan noise bos..), meskipun begitu pada peralatan baru yang modern telah dipasang rangkaian khusus sebagai isolator (menggunakan opto-isolator) sebagai pembatas fisikal koneksi yang ditimbulkan. Line input memiliki high impedansi sekitar 10? dan biasanya diberi label ‘Hi-Z’ input.
simbol line in
simbol line in
*note: penandaan warnanya biasanya berwarna biru

Line level pada jalur sinyal tradisional

Pada penggunaan sound akustik seperti vokal atau instrument musik biasanya direcording dengan menggunakan transducer seperti microphone dan pickup yang notabene memproduksi sinyal elektik yang lemah. Sinyal tersebut mestinya perlu diampli atau dikuatkan sampai batas ‘line level’. Lebih mudahnya cara memanipulasinya dengan menggunakan peralatan mixing console dan tape recorder. Alat sebagai penguat kita kenal sebagai preamplifier atau pream (search di oksida.com saya telah mengupas tentang ‘preamp’), setelah dimanipulasi pada line level, sinyal diteruskan keperalatan lagi yang sering disebut dengan power amplifier. Menguatkan sinyal pada level-level tertentu dapat men-drive headphone maupun loudspeaker sehingga suara dapat terdengar lebih nyaring.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar